Beberapa hari liburan di kota kecil, bikin otak gue jadi fresh banget. Gimana enggak, kemana-mana deket, nggak ada macet, belum sempet abis satu lagu di cd, kita udah nyampe di tempat tujuan, bunyi klakson jarang kedengeran, bahkan rombongan ibu2 arisan yang lagi menyeberang jalan pun, nggak sampe memacetkan jalan. Waktu rasanya berjalan lama. Udah kesana-kemari, baru jam 1 siang, ngobrol ngalor ngidul, baru jam 4 sore, lamaaa banget. Sementara di Jakarta, kalo bisa gue mau banget memperpanjang waktu sampe 30 jam sehari. Di jalan aja minimal rata-rata orang menghabiskan waktu 3 jam setiap harinya.MINIMAL! Buat orang tua yang bekerja, boro-boro ketemu anak pas pulang kantor, ketemu baby sitternya aja udah bagus.
Gue pernah tau, ada pasangan suami istri yang memanfaatkan perjalanan ke kantor untuk saling ngobrol, karena rumah mereka di pinggiran Jakarta, si suami berangkat ke kantor lebih pagi, untuk mengantar si istri, hanya supaya mereka bisa tetap berkomunikasi, saling cerita, dan cari penyelesaian masalah. Karena kalo mereka berangkat sendiri-sendiri, mereka nggak akan punya cukup tenaga untuk saling berbicara dirumah. Dan makin lama mereka makin tidak terhubung satu sama lain.
Sahabat gue yang bekerja dan tinggal di daerah, berangkat ke kantor yang jaraknya cuma selemparan batu dari rumah, waktu istirahat siang bisa dimanfaatkan untuk jemput anak berenang, atau menemani si kecil makan siang. Sepulang dari kantor bisa olah raga sama temen kantor, atau masak buat makan malam keluarga. Bukan berarti tinggal di kota kayak Jakarta kita nggak bisa melakukan hal yang sama. Bisa, tapi pastinya agak-agak perlu usaha dan perjuangan yang lebih.
Pengennya, kalo bisa tinggal di kota kecil dengan fasilitas yang sama kayak Jakarta. Atau tinggal di Jakarta dengan kenyamanan di kota kecil.
Not in this life time honey..
Percaya nggak, kalo foto dibawah ini adalah Tenggarong,ibukota Kab. Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur.

photo diambil dari situs www.tenggarong.com
Gue pernah tau, ada pasangan suami istri yang memanfaatkan perjalanan ke kantor untuk saling ngobrol, karena rumah mereka di pinggiran Jakarta, si suami berangkat ke kantor lebih pagi, untuk mengantar si istri, hanya supaya mereka bisa tetap berkomunikasi, saling cerita, dan cari penyelesaian masalah. Karena kalo mereka berangkat sendiri-sendiri, mereka nggak akan punya cukup tenaga untuk saling berbicara dirumah. Dan makin lama mereka makin tidak terhubung satu sama lain.
Sahabat gue yang bekerja dan tinggal di daerah, berangkat ke kantor yang jaraknya cuma selemparan batu dari rumah, waktu istirahat siang bisa dimanfaatkan untuk jemput anak berenang, atau menemani si kecil makan siang. Sepulang dari kantor bisa olah raga sama temen kantor, atau masak buat makan malam keluarga. Bukan berarti tinggal di kota kayak Jakarta kita nggak bisa melakukan hal yang sama. Bisa, tapi pastinya agak-agak perlu usaha dan perjuangan yang lebih.
Pengennya, kalo bisa tinggal di kota kecil dengan fasilitas yang sama kayak Jakarta. Atau tinggal di Jakarta dengan kenyamanan di kota kecil.
Not in this life time honey..
Percaya nggak, kalo foto dibawah ini adalah Tenggarong,ibukota Kab. Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur.

photo diambil dari situs www.tenggarong.com